mengaplikasikan adab-adab belajar yang tertuang dalam kitab Ta'lim al-Muta'allim agar memperoleh keberhasilan dan kesuksesan dalam belajar, sehingga mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Kata kunci: adab belajar murid, kitab Ta'lim al-Mta'allim, ilmu. Kholik A dan A Mahruddin. 2013. Konsep adab belajar murid dalam kitab Ta'lim Al-Muta
Download Ta’lim Muta’alim Kitab Ta’limul Muta’allim تعليم المتعلم merupakan salah satu kitab yang cukup populer di kalangan pesantren, bahkan menjadi kitab yang hampir dipastikan selalu menjadi kitab yang wajib ada dan wajib dikaji di pesantren. Selain karena bahasanya yang cukup ringan, kitab yang dikarang oleh Al-Imam Burhanuddin Az-Zarnuji atau lebih sering dikenal dengan sebutan Syekh Zarnuji ini penuh dengan nilai-nilai yang penuh hikmah bagi siapapun yang mempelajari kitab ini, khususnya bagi mereka yang sedang berada dalam fase thalabul ilmi atau mencari ilmu. Berikut ini 13 pasal atau bab yang terkandung dalam kitab Ta’lim Muta’allim Pertama, menerangkan hakikat ilmu, hukum mencari ilmu, dan keutamaannya. Kedua, niat dalam mencari ilmu. Ketiga, cara memilih ilmu, guru, teman, dan ketekunan. Keempat, cara menghormati ilmu dan guru. Kelima, kesungguhan dalam mencari ilmu, beristiqamah dan cita-cita yang luhur. Download Juga Download Kitab Ihya’ Ulumuddin Keenam, ukuran dan urutannya. Ketujuh, tawakal. Kedelapan, waktu belajar ilmu. Kesembilan, saling mengasihi dan saling menasehati. Kesepuluh, mencari tambahan ilmu pengetahuan. Kesebelas, bersikap wara’ ketika menuntut ilmu. Keduabelas, hal-hal yang dapat menguatkan hafalan dan yang melemahkannya. Ketigabelas, hal-hal yang mempermudah datangnya rezeki, hal-hal yang menghambat datangnya rezeki, Hal-hal yang dapat memperpanjang dan mengurangi umur. Judul Ta’limul Muta’alim Versi Arab Asli Sinopsis Kitab Yang Mempelajari Akhlak Menuntut Ilmu Penulis Burhan al-Islam al-Zarnuji Format File PDF Download Ta’limul Muta’alim Tentang Kitab Ta’lim Muta’alim Kitab Ta’limul Muta’allim merupakan salah satu kitab tentang pendidikan yang dikarang oleh seorang ulama bernama Syekh Burhanuddin al-Islam Al-Zarnuji, seorang ulama yang hidup di pertengahan masa Daulah Abbasyiyah. Secara historis, belum ada keterangan yang valid berkenaan kapan beliau dilahirkan, sementara untuk waktu wafatnya, para peneliti berbeda pendapat, ada yang mengatakan syekh al-Zarnuji wafat pada tahun 1195 M, dan ada yang mengatakan tahun 1243 M. Namun yang jelas, Imam al-Zarnuji hidup pada masa-masa keemasan Islam, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, perkembangan ilmu pengetahuan di masanya, tidak sejalan dengan konidisi akhlak / etika peserta didik Tholibul Ilm, Murid, Siswa. Hal inilah, yang menjadi salah satu faktor utama, beliau menyusun sebuah kitab yang menjelaskan tentang etika-etika seorang murid, siswa, orang yang mencari ilmu, dengan nama Kitab Ta’limul Muta’allim. Demikianlah ulasan tentang Download Ta’lim Muta’alim Navigasi pos
\n \nrangkuman kitab ta lim muta alim
Imamal-Zarnuji menjelaskan metode belajar dalam kitabnya. Ada 13 pasal yang disebutkan olehnya dalam Ta'lîm al-Muta'allim, yaitu: Hakikat ilmu dan keutamaannya. Dalam pasal ini Imam al-Zarnuji membicarakan perihal kewajiban menuntut ilmu, dan tidak semua ilmu harus dipelajari. Karena yang wajib bagi mereka adalah Ilmul hâl, seperti ilmu
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Metode adalah proses yang sistematis serta terbayang untuk memenuhi sesuatu yang diinginkan. Sedangkan, Metodologi yaitu semua pendidik, pengajar, pelatih atau pembimbing wajib mempelajari ilmu ini dan mempraktekan alur pembelajaran kepada siswa, sehingga pendidik dapat mempelajari dan menerapkan metodologi pembelajaran. Belajar adalah cara untuk mencapai kapasitas ilmu, perubahan tingkah laku atau ulasan dari pengalaman. Tata tertib adalah peraturan yang wajib ditaati oleh masyarakat sekolah. Dalam kitab Ta'lim Muta'allim karya Imam al-Janurzi, terdapat beberapa metodologi belajar dan tata tertibnya, sebagai berikut waktu belajarTerdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin waktu tepat memulai belajar hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist sebagai dasarnya, dan mata pelajaranDalam menuntut ilmu kita wajib untuk memperhatikan ilmu yang ingin kita pelajari dan memilih ilmu yang paling baik serta cocok dengan diri kita, dari segi kebutuhan untuk kedepannya. Menurut kitab Ta'lim Muta'allim, ilmu tauhid adalah ilmu yang paling utama, sehingga kita dapat mengenal sifat-sifat Allah berlandaskan dalil asli, walaupun oleh ulama terdahulu menyatakan sah bahwa orang yang beriman taklid dinyatakan, namun tetap dosa, karena menampakkan serta tidak mencari dalil sebagai penguat beberapa cara dalam memilih mata pelajaran atau ilmu pada Kitab Ta'lim Muta'allim karya Syeikh Burhanuddin Az-Zarnuji, yaitu ketika memilih ilmu, sepatutnya mengutamakan ilmu yang hukum mempelajarinya Fardu 'Ain, di sebut ilmu hal ilmu mentauhidkan Allahh SWT, ilmu cara ibadah kepada Allah SWT dan ilmu Qolbu kelompok ilmu. Ketiga ilmu di atas dapat dikenal dengan Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih dan Ilmu Akhlak/Qalbu. Demikian itu, ilmu yang wajib didahulukan dan yang dimaksud dalam hadits Skala prioritas pelajaranDalam menentukan skala prioritas dapat ditentukan dengan melihat kualitas dan kuantitas pelajarnya, karena keduanya saling terikat. Proses pembelajaran yang berkualitas ada pada materi, metode yang inovatif, sarana prasarana, bantuan administrasi dan sumber daya lainnya supaya terciptanya keadaan belajar yang mendukung. Sedangkan kuantitas berhubungan dengan jumlah peserta didik. Sama dengan jika kamu menghasilkan sesuatu yang berkualitas maka harus di dukung dengan kuantitasnya, dan sebaliknya. Mengenai kualitas dan kuantitas pelajar terdapat sebuah ungkapan dalam Kitab Ta'lim Muta'allim, berikut pelajar"Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-pelajaran yang dengan mudah telah bisa di pahami. Syaikhul Islam Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili berkata; "Menurut pribadi yang benar dalam masalah adalah seperti yang telah diterangkan oleh para guru kita. Yaitu untuk murid yang baru, mereka pilihkan kitab-kitab yang ringkas atau kecil. Sebab dengan begitu akan lebih mudah di pahami dan di hafal, serta tidak membosankan lagi pula banyak terpraktekan." pelajar"Mengenai ukuran berapa panjang yang baru saja dikaji, menurut keterangan Abu Hanifah adalah bahwasannya Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanji berkata gur kami berkata "Sebaiknya bagi orang yang mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihafalkan dengan paham, setelah diajarakan dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak panjang pun masih bisa menghafal dengan paham pula setelah di ulang dua kali. Demiakanlah lambat laun setapak demi setapak." catatanTerdapat ungkapan yang ada, "Sebaiknya seorang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaran yang sudah di pahami hafalannya, kemudian sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali. Jangan sampai menulis apa saja yang ia sendiri tidak tahu maksudnya, karena hal ini akan menumpulkan otak dan waktupun hilang dengan sia-sia belaka."Dengan demikian, membuat catatan memiliki banyak manfaat, yaitu mengasah daya ingat, mengembangkan otak, teratur, tepat waktu, dan mencapai kesuksesan merupakan wujud permohonan manusia pada setiap waktu atau cara manusia berinteraksi dengan Tuhan-Nya. Terdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Hendaknya pula, dengan sungguh-sungguh memanjatkan do'a kepada Allah dan meratap serta meronta. Allah pasti mengabulkan do'a yang di mohonkan dan tidak mengabaikan orang yang mengharapkan. Sya'ir Imrak Al-Qadli Al-Khalil Asy-Syajarzi dibawakan kepada kami oleh guru kami Syaikh Qawamuddin Hammad bin Ibrahim bin Ismail As-Shaffar, sebagai berikutAbdilah Ilmu, bagaikan anda seorang abdiPelajari selalu, dengan berbuat sopan terpujiyang telah kau hafal, ulangi lagi berkali-kaliLalu tambatkan dengan temali kuat sekaliLalu catatlah, agar kau bisa mengulangi selamanya ku bisa mempelajariJikalau engkau, telah percaya tak kan lupaIlmu yang baru, sesudah itu masuki segeraMengulang-ulang, ilmu yang dulu, jangan terlalaiDan bersungguhan agar yang ini kan mereka, agar ilmumu hidup menjauh, dari siap berakal majuBila ilmu, kau sembunyikan jadi emmbekukamu akan kenal, jadi si tolol yang bodoh dunguApi neraka kan membelenggumu nanti kiamatSiksa yang pedihpun menimpamu munadharoh, dan mutharohahDalam kitab Ta'lim Muta'allim di jelaskan bahwa, sebagai pelajar kita wajib melakukan Mudzakaroh yiatu majelis saling mengingatkan, Munadharoh yaitu majelis saling mengadu pandangan, dan Mutharohah yaitu diskusi atau musyawarah. Hal ini dilakukan atas dasar keinsyafan, kalem, dan penghayatan serta menghilangkan hal yang beresiko Muhammad bin Yahya mengajukan suatu kegagalan, maka beliau sendiri belum menemukan pemecahannya, ia mengatakan "Pertanyaan anda saya catat dahulu untuk kucari pemecahaannya. Dikatakan "Sesaat mutharohah dilakukan, lebih bagus mengulang pelajaran sebulan." Sudah tentu harus dilakukan dengan orang insaf dan bertabiat mudzakaroh bersama orang yang hanya mencari kemanangan dalam berbicara atau bertabiat tidak jujur, suka merampas, akhlak. Syi'ir yang diberikan oleh Khalil bin Ahmad, telah banyak membawa ilmuTerdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Pelajaran hendaknya membiasakan diri sepanjang waktu untuk mengangan-angan dan memikirkan. Melihat kenyataan tersebut, kita mengetahui bahwa menuntut ilmu dan fiqh dapat pula dilakukan bersama-sama dengan bekerja mencari uang. Abu Hafsh Al-Kabir sendiri bekerja sambil mengulang-ulang pelajarannnya sendiri. Dengan demikian, seorang pelajar harus mencarikan nafkah keluarga dan setengah tanggungannya, sekiranya ditengah-tengah keasyikan itu mempelajari sendiri pelajarannya dengan semangat dan segiat dalam belajarBiaya dalam belajar atau pembiayaan pendidikan merupakan materi yang relevan dan tidak dapat terhambat dalam pengelolaan proses pembelajaran di sekolah. Dalam Kitab Ta'lim Muta'allim terdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Orang kaya jangan kikir, dan hendaklah mohon perlindungan kepada Allah agar tidak kikir. Nabi saw bersabda "Manakah penyakit yang lebih keras daripada kikir? Bapaknya Syaikhul Imam Agung Syamsul Aimmah Al-Halwaniy adalah seorang fakir penjual kue halwak. Bapak ini menghadiahkan beberapa biji tersebut kepada fuqaha, dan katanya "Kumohon tuan mendo'akan putraku." Demikianlah, sehingga atas berkah dermawan, I'tikad baik, suka rela dan merontanya itu, sang putra mendapat kesuksesan cita-citanya. Dengan harta yang dimiliki, hendaklah suka membeli kitab dan mengaji menulis jika diperlukan. Demikian itu akan lebih memudahkan belajar dan bertafaqquh. Muhammad Ibnul Hasan adalah seorang yang hartawan besar yang mempunyai 300 orang pegawai yang mengurusi kekayaannya, toh suka membelanjakan sekalian kekayaannya demi ilmu, sehingga pakaiannya sendiripun tiada yang bagus. Dalam pada itu, Abu Yusuf menghaturkan sepotong pakaian yang masih bagus untuknya, namun tidak berkenan menerimanya dan malah ujarnya Untukmulah harta dunia, dan untukku harta akherat saja. "Yang demikian itu sekalipun menerima hadiah sendiri hukumnya sunnah, barangkali memandangnya dapat mencemarkan dirinya. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda "Orang yang mencemarkan dirinya sendiri, tidaklah termasuk ke dalam golongan kaum muslimin." Suatu hikayat, bahwa fakrul Islam Al-Arsyabandiy makan kulit-kulit semangka yang dibuang orang, dimana ia kumpulkan sendiri dari tempat-tempat yang sepi. Pada suatu ketika ada seorang jariyah yang mengetahuinya, lalu melaporkan hal itu kepada tuannya. Maka setelah disediakan jamuan makan, Fakhrul Islam pun dimohon kehadirannya. Namun demi menjaga dirinya agar tidak tercemar, beliau tidak berkenan menghadiri jamuan ungkapan terimakasih atas perasaan damai, bahagia, aman, dan lain sebagainya. Dalam Kitab Ta'lim Muta'allim terdapat sebuah ungkapan "Demikianlah, pelajar harus menyatakan syukurnya dengan lisan, hati, badan dan juga hartanya. Memohon hidayahnya dengan berdo'a dan meronta, karena hanya Dialah yang memberikan hidayah kepada siapa saja yang Haq yaitu Ahli Sunah Wal Jama'ah selalu mencari kebenaran dari Allah yang maha benar, petunjuk, penerang yang memelihara, Maka Allah pun menganugerahi mereka hidayah dan membimbing dari jalan yang sesat. Lain halnya dengan ahli sesat, dimana ia membanggakan pendapat dan akal sendiri, mereka mencari kebenaran berdasar akal semata, yaitu suatu makhluk yang Saw bersabda "Barangsiapa mengetahui dirinya sendiri, maka dia mengetahui Tuhannya. "Artinya, siapa tahu kelemahan dirinya, maka akan tahulah kebesaran kekuasaan Allah. Karena orang itu jangan berpegang dengan diri dan akal sendiri, tapi haruslah bertawakal kepada Allah, dan kepadaNya pula ia mencari kebenaran. Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka akan dicukupinya dan di bimbing ke jalan yang lurus." dan Tama'Loba dan Tama' atau rakus sangat terkait dengan kesukaan orang terhadap harta. Kesukaan harta telah merancang orang menjadi sibuk tidak ada habisnya memburu dan menimbun harta, sehingga yang ada dalam benaknya hanyalah harta. Dalam Kitab Ta'lim Muta'allim terdapat sebuah ungkapan "Demikianlah, sehingga para pelajar jangan sampai tama' mengharapkan harta orang lain. Ia hendaknya memiliki Himmah yang luhur. Nabi saw bersabda "Hindarilah tama' karena dengan tama' berarti kemiskinan telah menjadi". Tapi tuan juga jangan kikir, sukalah membelanjakan hartanya untuk keperluan diri sendiri dan kepentingan orang lain." Ta'alaArti dari Lillahi Ta'ala adalah karena Allah Ta'ala disebut juga dengan ikhlas yaitu melakukan segala sesuatu hanya karena mengharapkan ridho siapa takut kepada makhluk lalu mendurhakai Allah, maka telah takut kepada selain Allah. tetapi sebaliknya jika ia telah takut kepada makhluk tetapi telah taat kepada Allah dan berjalan pada batas syareat, maka tidak akan bisa dianggap takut kepada selain Allah. Ia masih dinilai takut kepada Allah. Begitu pula dalam masalah harapan kemampuan diriKemampuan diri atau potensi diri yang dimiliki seseorang yang belum tercapai atau telah tercapai, namun belum terlihat secara maksimal Dalam Kitab Ta'lim Muta'allim terdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Hendaknya yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran menghafalMetode menghafal adalah suatu cara yang dipakai oleh para guru dengan mengajak para siswanya akan menghafalkan suatu kata atau Kitab Ta'lim Muta'allim terdapat sebuah ungkapan yang berbunyi "Hendaknya yang lebih efisien dan efektif untuk menghafalkan pelajaran 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Kegiatan Inti. 1. Guru minta siswa untuk membaca materi ta'limul muta'alim. 2. Siswa menyebutkan syi'ir yang berhubungan dengan belajar ilmu akhlaq.. 3. Guru menjelaskan syi'ir yang berhubungan dengan belajar ilmu akhlaq.. 4. Siswa menyimpulkan penjelasan guru.
I IDENTITAS BUKU A. TERJEMAH TA’LIM MUTA’ALIM viii + 110 hl.; 14,5 x 20,1 cm Cetakan pertama, Ramadhan 1430 / September 2009 Cetakan kedua, Syawal 1433 / September 2012 Disusun oleh Syeikh Az-Zarnuji Penerjemah Abdul Kadir Aljufri Penyunting Husin Abdullah Idrus Hasan Pengatur dan Tata Letak Tim CM Grafika, Surabaya Desain Sampul Tim Grafis Mutiara Ilmu Diterbitkan oleh MUTARA ILMU Surabaya B. PANDUAN BELAJAR BAGI PENUNTUT ILMU viii + 137 hl.; 10,5 x 14,5 cm Cetakan pertama, 1426 H / 2005 M Judul Asli Ta’liim al-Muta’alim Thariiq al-Ta’allum Pengarang Syekh al-Zarnuji Alih Bahasa Abu Shofia & Ibnu Sanusi Editor A. Ma’ruf Ansori Setting & Layout Muh. Salafuddin Al-Qudsy Diterbitkan oleh PUSTAKA AMANI Jakarta Dalam kitab Ta’limul Muta’alim terdiri dari 13 pasal, diantaranya 1. Hakikat Ilmu, Hukum Mencari Ilmu dan Keutamaannya. 2. Niat Dalam Mencari Ilmu. 3. Cara Memilih Ilmu, Guru, Teman dan Ketekunan. 4. Cara Menghormati Ilmu dan Guru. 5. Kesungguhan Dalam Mencari Ilmu, Beristiqomah dan Cita-Cita Yang Luhur. 9. Saling Mengasihi dan Saling Menasehati. 10. Mencari Tambahan Ilmu Pengetahuan. 11. Bersikap Wara’ Ketika Menuntut Ilmu. 12. Hal-Hal Yang Dapat Menguatkan Hafalan dan Yang Melemahkannya. 13. Hal-Hal Yang Mempermudah Datangnya Rezeki dan Yang Menghambat Datangnya Rezeki, Yang Dapat Memperpanjang dan Mengurangi Umur. II RANGKUMAN PASAL I HAKIKAT ILMU, FIKIH DAN KEUTAMAANNYA Rosululloh SAW bersabda قال رسول الله صلى الله عليه وسلم طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة “Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki dan perempuan.” Kewajiban menuntut ilmu bagi muslim laki-laki dan perempuan tidak untuk segala macam ilmu, tetapi yang diwajibkan adalah menuntut ilmu haal ilmu yang menyangkut kewajiban sehari-hari sebagai muslim, seperti ilmu tauhid, akhlak dan fiqih. Sebagaimana diterangkan dalam hadits “Ilmu yang paling utama adalah ilmu haal dan amal yang paling utama adalah menjaga haal prilaku.” Keutamaan ilmu adalah sebagai peratara sarana menuju ketakwaan yang akan menyebabkan seseorang brhak mendapatkan kemuliaan disisi ALLOH SWT dan kebahagiaan yang abadi. Setiap orang Islam wajib mempelajari ilmu tentang segala etika akhlak, baik yang terpuji maupun yang tercala. D. Ilmu Yang Wajib Dipelajari Secara Kifayah dan Ilmu Yang Haram Dipelajari Mempelajari ilmu yang diperlukan pada saat-saat tertentu saja seperti salat jenazah dan dll. hukumnya fardhu di suatu daerah sudah ada orang yang mempelajari ilmu tersebut. Mempelajari ilmu nujum meramalkan suatu berdasarkan ilmu perbintangan dan astrologi hukumnya haram, sebab ilmu tersebut berbahya dan tidak bermanfaat, dan lari dari ketentuan dan takdir ALLOH SWT jelas tidak jika sebatas untuk mengetahui arah kiblat dan waktu salat, maka dipebolehkan. Adapun mempelajari ilmu kedokteran hukumnya jawaz diperbolehkan. Ilmu adalah suatu sifat yang dengannya dapat menjadi jelas pengertian suatu hal yang disebut. Ilmu fiqih adalah pengetahuan tentang kelembutan-kelembutan kedalaman ilmu. PASAL II NIAT DALAM MENCARI ILMU A. Pentingnya Niat Blajar Rosululloh SAW bersabda إنما الأعمال بالنيات “ Semua amal itu tergantung pada niatnya.” Niat seorang pelajar dalam menuntut ilmu harus ikhlas mengharap ridha ALLOH SWT, mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan, mencari kebahagiaan di akhirat menghilangkan kebodohan dirinya, dan orang lain menghidupkan agama, dan melestarikan Islam. B. Kelezatan dan Hikmah Ilmu Barang siapa yang telah dapat merasakan kelezatan ilmu dan pengamalannya, maka dia tidak akan tertarik dengan harta yang dimiliki orang lain. Para ahli ilmu ulama sebaiknya tidak merendahkan menghinakan dirinya dengan mengharapkan sesuatu yang tidak semestinya dan menghindari hal-hal yang dapat menghinakanilmu dan ahli ilmu. D. Saran Khusus Buat Pelajar Para pelajar seharusnya mendapatkan kitab wasiat yang ditulis oleh Abu Hanifah untuk Yusuf bin Khalid As-Simti ketika hendak pulang kepada keluarganya. PASAL III MEMILIH ILMU, GURU, TEMAN BELAJAR DAN TEKUN DALAM MENIMBA ILMU A. Syarat-syarat Ilmu Yang Dipilih Para pelajar hendaknya memilih ilmu yang terbaik baginya dan ilmu yang dibutuhkannya dalam urusan agama pada masa sekarang, lalu ilmu yang dibutuhkannya pada masa mendatang. Sebaiknya seorang pelajar memprioritaskan pada ilmu tauhid dan mengenal ALLOH dengan dalil-dalilnya. Para ulama berkata tetaplah kalian pada ilmunya para nabi ilmu agama, dan tinggalkanlah ilmu-ilmu yang baru ilmu debat yang mucul setelah meninggalnya para ulama. B. Cara Memilih Guru Atau Kiai Sebaiknya memilih orang yang lebih alim pandai, yang bersifat wara’ menjaga harga diri, dan yang lebih tua. Para pelajar sebaiknya memilih orang yang tekun belajar, bersifat wara’ dan berwatak istiqomah lurus dan mudah paham tanggap.Hindarilah orang malas, penganggur, pembual, suka berbuat onar dan suka memfitnah. D. Sabar Dan Tekun Dalam Belajar Seorang pelajar harus berani bertahan dan bersabar dalam belajar kepada seorang guru dan mempelajari sebuah kitab, jangan sampai meninggalkannya sebelum tamat selesai. Tidak berpindah dari satu guru ke guru yang lain dan dari satu ilmu ke ilmu yang lain sebelum benar-benar memahaminya dengan yakin,tidak berpindah dari suatu daerah ke daerah yang lain tampa kecuali bila terpaksa. PASAL IV PENGHORMATAN TERHADAP ILMU DAN ORANG ALIM Pelajar tidak dapat meraih ilmu dan memanfaatkan ilmunya kecuali dengan menghormati ilmu dan ahli ilmu serta menghormati dan mengagungkan gurunya. Salah satu cara menghormati guru ialah tidak berjalan kencang di depannya, tidak duduk ditempatnya, tidak mulai percakapannya kecuali atas izinnya, tidak banyak bicara dihadapan guru, tidak menanyakan sesuatu ketika ia sudah bosan, menjaga waktu dan tidak mengetuk pintu rumah atau kamarnya, tetapi harus menunggu sampai beliau keluar, menghormati anak-anaknya dan orang yang mempunyai hubungan keabat dengannya. Seorang pelajar sebaiknya tidak memegangkitab kecuali dalam keadaan suci dari hadas, tidak menyelonjorkan kaki kearah kitab, hendaknya kitab tafsir diletakan diatas kitab-kitab yang lain dan tidak meletakkan sesuatu diatas kitab, hendaknya menulis pada kitab dengan baik, jelas dan tidak kabur, tidak membuat catatan pinggir yang mengaburkan kitab, kecuali dalam keadaan terpaksa, sebiknya tidak memakai tinta merah dalam menulis kitab karena hal itu kebiasaan para filosof bukan kebiasaan ulama salaf. Termasuk menghormati ilmu adalah menghormati teman dan orang yang pelajar harus saling mengasihi dan menyayangi apalagi kepada guru, supaya ilmunya berpaedah dan diberkati. Hendaknya para pelajar mendengarkan ilmu dan hikmah dengan rasa hormat, sekalipu sudah pernah mendengarkan suatu masalah dan kalimat tersbut seribu kali. E. Jangan Memilih Ilmu Sendiri Seorang pelajar sebaiknya tidak memilih sendiri bidang ilmu yang akan ditekuninya, tetapi harus menyerahkan kepada guru untuk memilihnya. Karena guru lebih tahu mana ilmu yang cocok dengan watak atau kecenderungan muridnya. Seorang pelajar sebaiknya tidak duduk dekat gurunya pada saat belajar kecuali darurat. F. Menghindri Akhlak Tercela Seorang pelajar sebaiknya menghindari perilaku yang tercela. PASAL V KESUNGGUHAN DALAM MENCARI ILMU, BERISTIQOMAH DAN CITA-CITA YANG LUHUR Pera pelajar harus bersungguh-sungguh dan tekun dalam belajar. Firman ALLOH SWT dalam QS. Al-Ankabut 69. والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا “ Dan orang-orang yang berjihad atau bersungguh-sungguh untuk mencari keridhaan-Ku, maka benar-benar aku akan tunjukan mereka kepada jalan-jalan menuju keridhaan-Ku.” B. Kontinuitas dan Mengulang Pelajaran Pelajar harus mengulang-ngulang pelajarannya pada awal malam dan akhir antara Isya dan waktu sahur. Para pelajar tidak boleh terlalu memaksa diri hingga melebihi kekuatannya. Karena akan melemahkan tubuhnya. Para pelajar harus memiliki cita-cita yang luhur dalam berilmu, karena merupakan modal utama untuk mencapai sesuatu. E. Sebab-sebab Rasa Malas Rasa malas ditimbulkan oleh dahak dan karena kebanyakan kadar air. Cara menanggulanginya dengan mengurangi makan, bersiwak dan makan roti kering. PASAL VI LANGAH AWAL, UKURAN DAN TATA CARA BELAJAR A. Tahap Awal dan Ukuran Belajar Dalam Hadis Nabi ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم “Tidak ada sesuatu yang dimulai pada hari Rabu kecuali akan menjadi sempurna.”Karena hari Rabu adalah hari dimana cahaya Nur diciptakan. Ukuran dalam belajar bagi orang yang baru memulai, dalam keterangan dikatakan bahwa “Guru-guru kami berpendapat bahwa sebaiknya ukuran pelajaran bagi tingkat dasar adalah sesuatu yang kira-kira dapat dikuasai dengan mengulanginya dua kali, kemudian setiap hari ditabahkan kalimat demi kalimat.” B. Tingkat Pelajaran dan Usaha Memahaminya Dalam memulai pelajaran, sebaiknya diawali dengan sesuatu yang mudah dipahami kemudian membuat catatan sendiri mengenai pelajaran yang dipahaminya dan disertai dengan berdoa kepada ALLOH SWT. Para pelajar harus saling mengingatkan pelajaran mudzakarah,berdiskusi munazharah, dan memecahkan masalah bersama mutharahah dengan penuh kesadaran, tenang dan penuh penghayatan, hindarilah keonaran. D. Berpikir dan Berbicara Tepat Para pelajar harus menggunakan seluruh waktunya untuk merenungkan kedalaman ilmu dan membiasakannya. Sebelum berbicara, santri haruslah berpikir dulu, agar apa yang diucapkan benar. E. Pembiayaan Untuk Ilmu dan Bersyukur Barang siapa berharta banyak, maka sebaik-baik harta yang dimiliki orang soleh, ialah harta yang dihabiskan untuk menutut ilmu. Para pelajar harus senantasa bersyukur kepada ALLOH dengan ungkapan lisan, hati, tindakan anggota badan dan mendermakan hartanya serta berpandang bahwa pemahaman, pengetahun, dan pertolongan itu semuanya dating dari ALLOH SWT. Barang siapa memiliki harta kekayaan, maka janganlah kikir. Rosululloh SAW. Bersabda أي دواء أدوأ من البخل “Adakah penyakit yang lebih parah daripada kekikiran.” Para santri harus rajin membeli kitab, dan menyuruh oraang lain menuliskan kitab, karena hal ini dapat membantu mempermudah mengaji dan belajar ilmu fiqih. G. Belajar Keterampilan dan Mengukur Kemampuan Para pelajar pada masa lalu lebih dahulu mempelajari cara bekerja kemudian mencariilmu, kemudian mereka tidak tamak mengharap harta orang lain. Para pelajar seharusnya tidak berharap kecuali kepada tidak takut kecuali kepada-Nya. Para pelajar sebaiknya mempelajari ulang pelajaran yang lalu dengan cara sebagai berikut ü Pelajaran yang lalu kemarin lima kali. ü Pelajaran dua hari yang lalu empat kali. ü Pelajaran tiga hari yang lalu tiga kali. ü Pelajaran empat hari yang lalu dua kali. ü Pelajaran Lima hari yang lalu satu kali. Para pelajar harus membiasakan membaca pelajaran dengan penuh usah memaksakan diri, supaya tidak cepat bosan. PASAL VII BERTAWAKKAL A. Rezeki Dan Urusan Dunia Para pelajar diharuskan bertawakkal berserah diri kepada ALLOH di dalam menuntut ilmu. Ia tidak perlu merasa susah karena masalah rezeki dan hatinya jangan selalu disibukkan dengan urusan tersebut. Orang yang berakal tidak akan gundah memikirkan urusan dunia, karena kegundahan dan kesedihan tidak akan dapat meghindarkan musibah dan tidak akan memberikan manfaat. Seorang pelajar harus sanggup menanggung segala kesulitan dan keprihatinan pada saat merantau mencari ilmu. Sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Musa as. Saat bepergian mencari ilmu dan ucapan ini tidak pernah terdengar darinya dalam masalah selain bepergian mencari ilmu. “Sungguh benar-benar aku telah menemui kesulitan dalam perjalanan ini.” C. Menggunakan Seluruh Waktu Buat Ilmu Para pelajar hendaknya tidak memanfaatkan waktu dengan sesuatu apapun kecuali hanyaa untuk ilmu. Imam Muhammad berkata “Sesungguhnya pekerjaan kami menuntut ilmu ini sejak dari buaian hingga liang kubur. Seseorang yang meninggalkan ilmu kami ilmu fiqih sesaat saja, maka dia akan tertinggal sepanjang hidupnya.” PASAL VIII MASA BELAJAR Dikatakan bahwa وقت التعلم من المهد إلى اللحد “Masa belajar adalah semenjak dalam buaian hingga masuk liang lahat.” Masa terbaik untuk belajar adalah ketika muda. Waktu paling baik untuk belajar yaitu saat-saat menjelang subuh dan waktu antara magrib dan isya. Yang terbaik adalah menghabiskan seluruh waktu untuk belajar. Apabila merasa jenuh menghadapi satu ilmu untuk dipelajari, maka beralihlah kepada ilmu yang lain. PASAL IX KASIH SAYANG DAN NASEHAT Sebagai ahli ilmu hendaklah memiliki kasih sayang, bersedia memberi nasehat tanpa disertai rasa hasud dengki, karena rasa hasud tidak ada manfaatnya. Para pelajar sebaiknya tidak melibatkan diri dalam permusuhan dengan seseorang, karena akan menyia-nyiakan waktu juga berakibat membuka aib. Berusahalah menahan diri dan bersabar dalam menghadapi orang-orang dungu. Nabi Isa putra Maryam berkata “Betahanlah menghadapi ejekan orang yang bodoh satu kali, niscaya kamu akan beruntung sepuluh kali.” C. Tidak Berprasangka Buruk Jauhilah berprasangka buruk kepada sesama orang mukmin, karena hal itu sumber permusuhan dan tidak dihalalkan. Rosululloh SAW bersabda ظنوا بالمؤمنين خيرا “Berprasangka baiklah terhadap orang mukmin.” PASAL X MEGAMBIL PELAJARAN A. Memanfaatkan Waktu Belajar Mengambil pelajaran istifadah bagi pelajar haruslah dilakukan disetiap saat hingga memperoleh kemuliaan, dengan cara selalu menyediakan alat tulis untuk mencatat segala pengetahuan yang baru didapatkan. Sebaikhya maanfaatkanlah setiap waktu dan jangan sia-siakan, lebih-lebih pada malam hari dan pada saat sepi. B. Mengambil Pelajaran Dari Orang Yang Lebih Tua Seorang pelajar hendaknya mau mengambil pelajaran dari orang yang lebih tua dan tidak mengabaikan mereka. C. Prihatain dan Rendah Di Mata Manusia Suatu keharusan bagi pelajar untuk menanggung derita selama menuntut ilmu. Bercumbu rayu itu terlarang kecuali dalam rangka menuntut ilmu. Karena merupakan sutu keharusan bagi para pelajar untuk bercumbu rayu mempertajam ilmu dengan guru, teman dan yang lain untuk mengambil pelajaran dari mereka. PASAL XI WARA’ PADA MASA BELAJAR Rosululloh SAW bersabda من لم يتورع فى تعلمه ابتلاه الله تعالى بأحد ثلاثة أشياء إما أن يميته فى شبابه، أو يوقعه فى الرساتيق، أو يبتليه بخدمة السلطان “Barang siapa tidak berlaku wara’ ketika belajar ilmu, maka dia akan diuji oleh ALLOH dengan salah satu dari tiga perkara Adakalanya ia dimatikan ketika muda, ditempatkan bersama orang-orang bodoh, atau diuji menjadi pelayan para penguasa.” Diantara perbuatan wara’ yaitu menjauhkan diri dari golongan yang berbuat kerusakan, maksiat dan penganggur, menjauhkan dari perut kenyang, banyak tidur dan banyak bicara yang tidak ada gunanya. Hendaknya menjauhi makanan pasar, karena dikhawatirkan najis dan kotor, dapat menjauhkan diri dari ingat kepada ALLOH dan lebih ingat kepada kelalaian. Seorang pelajar hendaknya menghadap kiblat ketika belajar, selalu mengerjakan sunnah Nabi SAW, mengikuti ajaran para pendukung kebaikan, dan menghindari ajaran orang-orang yang berbuat lalim. C. Berpedoman Pada Moral dan Sunnah Seorang pelajar hendaknya tidak mengabaikan disiplin moral dan sunnah. Barang siapa yang meninggalkan disiplin moral, maka akan terhalang dari yang sunnah dan barang siapa yang mengabaikan yang sunnah maka ia terhalang dari yang wajib, sehingga ia terhalang pula dari akhirat. Hendaknya memperbanyak melakukan shalat sebagaimana salatnya orang-orang yang khusyu, karena hal ini sangat menunjang kesuksesan belajar. Seorang pelajar harus selalu membawa buku dalam keadaan bagaimanapun, agar bisa menelaahnya. Dikatakan من لم يكن الدفتر فى كمه لم تثبت الحكمة فى قلبه “Barang siapa yang tidak ada buku dalam sakunya, maka ia tak menyimpan hikmah dalam hatinya.” PASAL XII SEBAB-SEBAB HAPAL DAN LUPA Hal-hal yang berperan menujang hapalan adalah kesungguhan, terus menerus, sedikit makan, membaca Al-Quran dan shalat dimalam hari. Membaca Al-Quran dengan melihat tidak dengan hapalan adalah lebih utama. Sebagaimana sabda Nabi SAW أعظم أعمال أمتى قراءة القرآن نظرا “Ibadah yang paling utama dari umatku adalah membaca Al-Quran dengan melihat.” Cara lain untuk menguatkan hapalan yaitu ketika akan mengaji kitab membaca doa. Kemudian perbanyaklah membaca solawat kepada Nabi SAW. Karena solawat adalah zikir untuk seluruh alam. Bersiwak, mnium madu, makan kandar hanya ada di Turky yang dicampur dengan gula dan makan anggur merah kering 21 biji setiap hari ketika merasa lapar. Yang dapat menyebabkan lupa antara lain Banyak berbuat maksiat, banyak dosa, khawatir dan disibukkan oleh urusan dunia. Beberapa hal yang menyebabkan lupa antara lain, makan ketumbar, melihat salib, membaca tulisan pada nisan, berjalan diantara iringan-iringan unta, membuang ketombe yang masih hidup ke tanah, dan berbekam pada tengkuk. PASAL XIII HAL-HAL YANG MENDATANGKAN DAN YANG MENJAUHKAN REZEKI’ YANG MENAMBAH DAN MEMPERPANJANG UMUR A. Yang Menjauhkan Rezeki Rosululloh SAW bersabda “Tidak dapat menolak takdir kecuali doa. Dan tidak dapat menambah usia kecuali berbuat baik. Maka sesungguhya orang laki-laki bisa terhalang rezekinya karena dosa yang diperbuatnya.” Hadis ini menunjukan bahwa perbuatan dosa itu dapat menyebabkan terhalangnya rezeki, khususnya dosa akibat berdusta. Tidur di waktu subuh, banyak tidur menyebabkan fakir, termasuk fakir dalam ilmu. Tidur dengan telanjang, kencing dengan telanjang, makan dalam keadaan junub, makan ketika junub, membiarkan makanan yang terjatuh, membakar kulit bawang merah dan putih, menyapu lantai rumah dengan kain, menyapu rumah pada malam hari, membiarkan sampah didalam rumah, berjalan didepan orang tua, memanggil kedua orang tua dengan namanya, membersihkan makanan yang tersisa di sela-sela gigi dengan benda kasar, membersihkan tangan dengan lumpur, tanah atau debu, duduk diambang pintu, bersandar pada salah satu daun pintu, wudhu di tempat istirahat, menjahit baju yang sedang dikenakan dipakai, menyela wajah dengan baju, membiarkan sarang laba-laba didalam rumah, mengabaikan salat, cepat-cepat keluar dari mesjid setelah salat subuh, terlalu pagi pergi ke pasar, membeli roti dari orang fakir yang mengemis, mendoakan jelek pada anak, tidak menutup bejana, dan memadamkan lampu dengan meniup, menulis dengan pena yang rusak, menyisir rambut dengan sisir yang rusak, tidak mendoakan baik kepada kedua orang tua, mengenakan surban dengan duduk, mengenakan celana dengan berdiri, kikir, terlalu hemat, berlebih-libihan, malas, menunda-nunda dan menyepelekan segala urusan. B. Yang Mendatangkan Rezeki Rosululloh SAW bersabda “Memohonlah kalian akan turunnya rezeki dengan bersedekah.” Bangun di waktu pagi dapat mendatangkan segala kemudahan dan dapat menambah nikmat, terutama rezeki. Menulis dengan baik, berwajah ramah dan berkata baik akan menambah banyak rezeki. Sebab-sebab yang kuat dan luhur agar mudah mendapatkan rezeki adalah menegakkan salat dengan penuh hormat, khusyu’ dengan menyempurnakan rukun, wajib, sunat, dan disiplin moral adab solat dhuha, dinjurkan pula membaca surat Al-Waqi’ah terutama pada malam hari di saat orang tidur, membaca surat Al-Mulk, Al-Muzammil, Al-Lail dan Al-Insyirah. Sebab lain yang dapat mempermudah datang rezeki adalah datang ke masjid sebelum azan, selalu suci dari hadas, salat sunat sebelum subuh, salat witir di rumah, tidak memperbincangkan masalah dunia setelah salat witir, tidak sering bergaul dengan wanita kecuali ketika perlu, tidak membual untuk agama dan dunianya. C. Yang Memperpanjang Umur Yang dapat meyebabkan umur pajang, yaitu takwa, tidak menyakiti, hormat kepada orang yang tua dan menyambung kekerabatan silaturahmi. Hendaklah tidak menebang pepohonan yang hidup kecuali karena terpaksa, berwudhu dengan sempurna, salat dengan penuh penghormatan, melakukan haji Qiran, dan menjaga kesehatan. III ANALISIS Dari ke tiga belas pasal diatas ada diantaranya yang berkaitan dengan etika, yakni 1. Pasal ke II, Niat dalam mencari Ilmu. 2. Pasal ke III, Cara memilih ilmu, guru, teman, dan ketekunan. 3. Pasal ke IV, Cara Menghormati ilmu dan guru. 4. Pasal ke V, Kesungguhan dalam mencari ilmu, beristikomah dan cita-cita yang luhur. 5. Pasal ke VI, Ukuran dan urutannya. 6. Pasal ke VII, Tawakal. 7. Pasal ke VIII, Waktu belajar ilmu. 8. Pasal ke IX, Saling mengasihi dan saling menasehati. 9. Pasal ke X, Mencari tambahan ilmu pengetahuan. 10. Pasal ke XI, Bersikap wara’ ketika menuntut ilmu. Dari pasal-pasal ini khusunya berkaitan dengan etika seorang pelajar. Adapun pembahasan etika seorang guru terdapat di pasal II dalam pembahasan PANTANGAN AHLI ILMU yang isinya sebagai berikut “Para ahli ilmu sebaiknya tidak merendahkan menghinakan dirinya dengan mengharapkan sesuatu yang tidak semestinya dan menghindari hal-hal yang dapat menghinakan ilmu dan ahli ilmu.” IV KESIMPULAN Buku Ta’limul Muta’allim berisi 13 pasal yang didalamnya memuat tentang panduan, etika dan tata cara bagi para pelajar dalam menuntut ilmu, yakni mulai proses awal sebelum menuntut ilmu, selama masa belajar, dan cara yang harus ditempuh oleh pelajar untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat.
LivePengajian Kitab Ta'lim Muta'alim Bersama Syaikhuna DR KH. Abun Bunyamin, MASetiap Ba'da Shubuh" Spesial Tahun Baru Islam 1444 H "#almuhajirin #ngajikita
Dalam kitab Ta'lim muta'alim pasal 1 tentang pengertian ilmu dan fiqih serta keutamaannya, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang kewajiban ilmu, bahwa menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan. Dalam kitab ta'lim muta'alim terdapat beberapa pasal menuntut ilmu atau disebut dengan ta'limul muta'alim thariqatta'allum yang memiliki 13 pasal. Dari 13 pasal tersebut, pertama yaitu menerangkan tentang hakikat ilmu, hukum mencari ilmu, dan keutamaannya yang tertuang dalam pasal ke-1. Inilah beberapa poin-poin pasal selanjutnya yang disebut ta'limul muta'alim thariqat ta'allum. - Pasal ke-1Tentang hakekat ilmu, hukum ilmu serta keutamaannya. Dalam ta'lim muta'alim pasal pertama tentang keutamaan ilmu, Muhammad bin Al Hasan bin Abdullah menuliskan sebuah syair mengenai ilmu sebagai penghias. Inilah syairnya"Belajarlah! Karena ilmu merupakan penghias bagi pemiliknya. Dia perlebihan, serta pertanda Segala pujian, maka jadikanlah hari-harimu untuk menambah ilmu serta berenanglah di lautan ilmu yang berguna." Pasal 2 atau ke-2 tentang niat dalam mencari ilmu. Lalu Pasal 3 yaitu Bagaimana cara memilih ilmu yang akan dicari sama guru, teman serta ketekunan dalam menuntut ilmu atau dipelajari dengan Istiqomah hingga bisa paham. Pasal 4 yakni cara bagaimana seorang murid menghormati ilmu dan gurunya. Pasal 5, kesungguhan dalam mencari mencari ilmu, beristiqomah dan memiliki cita-cita yang mulia. Terkini
Materikitab Ta'lim Muta'allim bab 8 yang membahas tentang waktu belajar, kapan saja waktu belajar yang paling utama dan bagaimana memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Read more Education Recommended. Ta'lim Muta'allim - Bab 9 - Kasih Sayang Dan Nasehat Fatkul Amri
Terjemah Kitab Ta'lim Muta'alim Doc. Download dengan tombol di bawah. Ilmu adalah sangat penting karena ia sebagai sarana Kitab Tanbihul Muta'allim Pdf Download Terjemah Kitab PDF from terdiri dari tiga belas pasal Download kitab ta’limul muta’alim word dan pdf. Ilmu adalah sangat penting karena ia sebagai sarana Kitab Ta’lim Muta’alim Menuntut Ilmu Wajib Bagi Setiap Orang Tanpa Ada Batasan Waktu, Baik Itu Ilmu Agama Maupun Ilmu terjemah kitab ta'limul muta'alim terjemah kitab ta'lim muta'alim. Kamu dan kaf khitab mu ia juga jangan memanggil dengan namanya. Ilmu agama merupakan akar dari berbagai macam Yang Mempelajari Akhlak Menuntut ingin memiliki kitab makna pesantren lainnya, dalam bentuk pdf, anda bisa kunjungi toko فصل فى النية فى حال التعلم fasal tentang niat dalam mencari ilmu. Download dengan tombol di Kitab Ta Lim Muta daftar isi adabul alim wal muta allim. Itu tadi buku ta’limul muta’alim yang versi terjemahan bahasa indonesia, selanjutnya silahkan download yang versi tulisan bahasa arab. Semoga aplikasi ini bermanfaat bagi kita Opernah Diketahui Secara Pasti Kitab Ta'lim Muta'allim Ini Masuk Ke Negeri muta’allim “تعليم المتعلّم” judul Kitab ta’lim muta’alim dan terjemah. Andai kita gambarkan ilmu itu seperti sebuah bangunan rumah, maka ilmu Busana Muslim Doa Dan Wirid Hikmah Internasional Khutbah Konsultasi Syariah Kumpulan Kitab Lirik Nu Ramadhan Terjemah Tips Blogger Tokoh bagi anda yang ingin mendapatkan dan mempelajari kitab ini, berikut ini kami bagikan dua versi sekaligus, yang dapat anda download secara gratis Bab 1 babul awalawal, dalam bab ini menguraikan tentang keutamaan mempelajari dan mengajarkan ilmu serta keutamaan sebuah ilmu dan seorang ulama. Kitab ini saya beri nama ta’limul muta’alim thariqatta’allum. kitab mutaalim talim terjemah Hasil dari tulisan ini memperlihatkan bahwa etika menuntut ilmu peserta didik dalam kitab Ta'lim al-Muta'alim adalah 1) Memiliki niat yang sungguh dalam belajar; 2) Cerdas dalam memilih Guru, ilmu 0% found this document useful 0 votes2K views20 pagesDescriptionsemoga bermanfaatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views20 pagesRangkuman Ta'limul Muta'alimJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

Download kitab syamsul maarif pdf. Kitab ini biasanya di pelajari oleh jamaah Nahdlatul Ulama (NU) dan di pondok pondok pesantrennya. Ta'lim muta'alim merupakan kitab atau buku yang secara umum dapat kita artikan dengan buku adab atau etika dalam mencari ilmu atau menuntut ilmu.

Analisiskonsep etika murid terhadap guru perspektif Syekh Az-Zarnuji dalam Kitab Ta'lim Muta'allim; Analisis manajemen Display kelas menurut Munif Chatib dalam memotivasi belajar siswa; Analisis materi akhlak mengenai adab guru dan adab murid dalam kitab Bidayatul Hidayah untuk membina karakter Siswa MI
Rasulullah Saw. bersabda: keutamaan orang alim terhadap ahli ibadah seperti keutamaanku terhadap orang yang paling rendah di antara kalian (sahabat)" Di dalam kitab Tanqih al-Qoul al-Hatsits bi Syarh Lubab al-hadits karya Imam Nawawi halaman 8, terdapat hadis tentang keutamaan orang yang berilmu, yaitu:
\n\n\n \n rangkuman kitab ta lim muta alim
8QHH.
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/691
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/898
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/418
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/485
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/796
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/739
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/461
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/855
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/291
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/528
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/485
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/708
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/126
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/392
  • 5itrtnwiyv.pages.dev/127
  • rangkuman kitab ta lim muta alim